Ketika Kewajiban dipertanyakan

Suatu hari,ada perbincangan menarik yang sy temukan.Hal ini mengenai kewajiban kepada Allah SWT. Mungkin banyak orang yang bertanya kenapa kita harus begini kenapa kta harus begitu( hehehe kayak lagu anak kecil aja).Salah satu contohnya adalah kewajiban sholat 5 waktu. Mungkin kalo orang yang berpikir secara pleghmatis akan mengatakan bahwa ini adalah suatu kewajiban dan gue harus melakukannya.Ini merupakan bawaan doktrin sejak kita masih kecil.Well,menurut saya ini adalah suatu pemikiran yang lama kelamahan akan membawa kita ke dalam titik kejenuhan. Dan sy rasa itulah yang membuat salah seorang kawan sy merasalan titik kejenuhan untuk melakukan kewajiban itu. Tanpa disadari dia hanya melakukan rutinitas yang diangga sebagai suatu kewajiban, bukan melakukan suatu kewajiban yang dianggap sebagai kebutuhan. Dan mungkin itulah yang teman saya rasakan. Memang sulit sekali untuk merasakan esensi dari kewajiban yang kita lakukan .Tetapi hal ini bisa diatasi ketika kita benar-benar mengetahui apa konsekuensi dari kewajiban yang kita jalani.Contohny saja begini, ketika saya kecil dan diajarkan untuk mulai sholat 5 waktu. Saya mulai melaksanakannya dengan rutin, tetapi kok lama kelamaan sy merasa jenuh???kemudian saya berfikir apa selama hidup saya , saya gak akan bosan ya??.Pertanyaan itu terus mengalir sampai tiba saatnya sy mendapatkan jawaban dari arti di balik pertanyaan saya. Jika dipikir dengan kacamata analisa sy, sy merasa bahwa ketika sy melakukan sholat 5 waktu hal ini merupakan kebutuhan batiniyah yang saya rasakan. Sy merasakan esensinya ketika sy benar-benar menghayati setiap bacaan dan gerakan yang sy lakukan. SY merasakan adanya siraman air yang sejuk disela-sela rutinitas duniawi yang begfitu membosankan dan membuat pikiran saya mumet. Dan kemudian sy mencoba menelusuri lebih dalam bahwa kewajiban kita kepada khalik dalam Islam meruapakan suatu konsekuensi kita sebagai Makhluk-Nya yang mendapatkan berbagai macam nikmat dariNya. Dan itulah yang saya rasakan selama bertahun-tahun bahwa ketika kita menghadapNya ada suatu komunikasi yang mana lebih dari sekedar komunikasi biasa kepada manusia.

Hal ini bisa disamakan dengan aktivitas lain diluar konteks keagamaan. Contohnya saja sekolah,pernahkan kita merasa jenuh untuk sekolah selama 12 tahun pendidikan ( SD, SMP, SMA0 + kuliah S1( 4 tahun ), belum lagi ditambah S2 ( 2tahun). Tetapi sejak awal kita sudah sadar bahwa ini memang hal yang krusial dalam hidup kita, kita menganggab kewajiban sekolah ini bukanlah rutinitas semata melainkan kita sudah menyadari bahwa ini memang kebutuhan kita .

Komentar

Postingan Populer