SBY oh.. SBY

Hi blog…

It’s been a long time that I didn’t write anything in my blog..
Bentar udah bulan Desember aja, berapa bulan yah gak nulis disini, dan tulisan terakhir tepat dibulan Puasa ..hmm..

Sudah banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi di negaraku Indonesia tercinta, dan yang paling terpenting dan paling terbaru adalah pertarungan KPK-Polri yang terkenal dengan istilah "cicak vs buaya".

Kronologis percecokan berawal dari penyadapan percakapan via telepon Kabareskrim Polri yang bernama Susno Duadji dan pencekalan terhadap anggoro oleh wakil ketua KPK yaitu Bibit dan Chandra. Hal itu kemudian berlanjut sampai pada statement Susno Duadji :
"Cicak kok mau lawan Buaya"

Mengikuti segala perkembangan permasalahan yang terjadi terkait dengan berbagai kasus korupsi:pembentukan tim 8, reaksi presiden atas rekomendasi tim 8 yang notabenya adalah reaksi mengambang (Floating Reaction). Mengapa saya mengatakan floating reaction, karena sebenranya presiden tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai keputusan terkait dengan rekomendasi tim delapan.

Pada akhirnya SBY merasa biarlah Polri dan kejaksaan menyelesaikan kasus ini, dan pastinya pidato ini tederngar sangat eksplisit.

Akhirnya saya jadi teringat mengenai buku yang ditulis oleh Prof.Dr.Tjpta Lesmana,M.A dalam bukunya yang berjudul “Dari Soekarno sampai SBY” (buku ini saya beli dan menurut saya cukup menarik untuk dibaca) terkait dengan psikologi SBY dalam hal komunikasi.

Menurut Prof.Tjipta, SBY merupakan sosok yang perfectionist, SBY selalu berbicara hati-hati. Bahkan setiap kata yang keluar dari bibirnya seolah diartikulasikan secara cermat. Menurut sang penulis dalam wawancaranya dengan Juwono Sudarsono yang notabenya merupakan bekas pembantu presiden mengatakan bahwa:

Nadanya mempercayakan menteri untuk melaksanakan karena pertama tugas beliau adalah untuk memberikan pengarahan dari segi kepemimpinan kepada tiap-tiap menteri. Tapi, manajemen teknis pelaksanaan diserahkan kepada menteri dan eselon satunya. Masih menurut Prof.Tjipta, kadangkala pernyataan SBY jika dianalisis secara cermat, bisa dilihat bahwa SBY juga sering berbicara dengan konteks tinggi. Ada dua faktor penyebab. Pertama, kegemarannya menggunakan analogi dalam menggambarkan suatu permasalahan, publik pun disuruh menginterpretasikan sendiri apa makna analogi tersebut. Kedua, kebiasaan SBY tidak berbicara to the point. Dalam hal ini, yang disampaikan hanya “hakikat permasalahan”.

Apa yang dikatakan Prof.Tjipta dalam bukunya persis apa yang terjadi pada pidato SBY terkait dengan rekomendasi tim delapan. Publik seolah-olah dibuat bingung oleh reaksi presiden. Padahal semua pihak dari sabang sampai merauke sangat menanti-nantikan pidato presiden. Dan yang pastinya, harapan publik adalah pidato yang lugas, jelas dan eksplisit.

Hmmmm baiklah cukup disini saja saya mengetahui bagaimana SBY bertindak. Apakah ada penyesalan terhadap berbagai pihak yang telah memilih SBY dalam pemilu kemarin. Menurut thread di kaskus dengan topik “apakah agan-agan nyesel telah memilih SBY” yang saya lihat sebagian kaskuser yang memilih SBY tidak menyesal, bagi mereka justru SBY sedang diberikan cobaan di awal pemerintahan.

Terkait dengan kisruh di negara tercinta ini, tiba-tiba banyak artikel yang memuat tentang sosok JK, yang notabenya adalah calon presiden yang gagal. Rata-rata judul artikelnya bertema sama yaitu sosok JK yang dirindukan. Dalam hal ini terkait dengan perilaku JK yang terkenal cepat dalam mengambil keputusan dan terobosan-terobosan dalam mengatasi masalah yang tekenal sangat cermat dan tepat.
Akhirnya sang tokoh yang dibicarakanpun muncul. Setelah berkeliling-keliling Eropa, JK pun memberikan reaksi terkait dengan kerinduan publik akan sosok beliau yang dituangkan dalam blog di kompasiana (link blog jk).

Setelah melihat-lihat apa yang dirindikan publik akan sosok JK, maka terkait dengan berbagai kasus di Negara ini mulai dari Century, sampai pada percecokan antara Cicak Vs Buaya. Maka sudah sepatutnyalah JK memberikan pernyatraan. Dan pernyataan yang paling ditunggu-tunggu adalah pernyataan yang terkait dengan Kasus Century. Saya percaya bahwa JK cukup mengetahui banyak hal tentang Century, terlebih bahwa beliau pernah mengeluarkan pernyataan pada saat beliau masih menjabat sebagai Wapres yaitu:

"kasus itu (Century) sesungguhnya criminal perbankan”

Berdasarkan pantauan kompas.com Jum’at, 27 November 2009, JK telah menanggapi usulan berbagai pihak dengan menyatakan siap dan bersedia memenuhi panggilan panitia angket DPR RI terkait skandal Bank Century.

Tampaknya kisah di negara ini akan semakin panjang, dan saya hanyalah salah satu dari sekian juta warga Negara yang juga sangat menantikan akhir dari kisah yang cukup dramatis yang pastinya akan tercatat dalam sejarah bangsa dan bisa saya ceritakan pada anak dan cucu saya kelak.

Komentar

Postingan Populer