Premarital Fears

Akhirnya nemu artikel yang bikin perasaan tenang..

Seminggu ini perasaan dihantui oleh kegalauan, apa mungkin karena lagi kedatangan tamu bulanan yah? yang jelas gw ngerasa hati gelisah, gundah gulana gak karuan, dimanapun gw berada bisa aja tiba-tiba nangis, entah di bus pulang kantor ataupun pas sebelum tidur. Well anyway, akhirnya nemu artikel yang ditulis oleh Miund *thanks to google* Here is the article:

aya berdoa semoga Anda tak pernah mengalami ini, tapi kalau Anda seperti saya, suka nonton film-film komedi romantis dan dikelilingi oleh teman-teman yang penuh drama dalam kehidupan cinta, mungkin Anda agak familiar dengan kasus ini.
Anya akan menikah dengan Ferry dua bulan lagi.  Undangan sudah dicetak, gedung sudah dibooking, baju pengantin tinggal sekali lagi fitting, katering sudah DP, tinggal pelunasan sehari sebelum hari H.  Dua bulan ini jadwal CPW sudah penuh dengan luluran, perawatan pra-nikah, dan hal-hal lain yang seharusnya membantu mengurangi stress.

Yang terjadi?  Stress Anya memang berkurang.  Luluran di spa langganan pun makin sering dilakukan dan tak terasa tinggal 2 hari menjelang pernikahan.  Di tengah riuh rendah sanak saudara yang mulai memenuhi rumah, Anya duduk sendiri di kamarnya dan hatinya keceplosan bertanya:

“Ini masih bisa dibatalin nggak ya?”

Keesokan harinya saat perias datang untuk mendandani, pertanyaan ini tak henti mengusik hati Anya.  Namun kali ini pertanyaan mulai melebar.

“Am I doing the right thing?  Benarkah aku pengen sama-sama Ferry sampai mati?  Kenapa ya kok sekarang rasanya gamang begini?  Kayak nggak cinta?  Tapi kenapa waktu dia lamar aku terima?”

Pusing, butek sendiri dengan pikiran-pikiran negatif dan pertanyaan-pertanyaan anehnya, Anya pun sesak nafas dan pingsan.  Hal ini untungnya diartikan para sesepuh keluarga sebagai “kecapaian”, jadi tak ada drama berarti.

Pernahkah Anda melalui apa yang dilalui Anya?  Ini aneh karena tak ada faktor orang ketiga, tak ada pula faktor-faktor pembanding lain yang bisa mengacaukan hati yang sudah berencana.  Hanya tiba-tiba meragukan dan mempertanyakan semuanya.  Pernah?  Atau baru akan menjalani persiapan pernikahan?

Saat saya dirias pagi-pagi menjelang pernikahan saya dua tahun lalu, saya mendapat pesan BBM dari calon suami.  Isinya singkat:

“Are you ready?  Today’s the day.  There’s no turning back.”

Saya balas:

“As ready as I’ll ever be, Sayang.  I pray you are too.”

Dijawab:

“Will be there in half an hour.”

Kok kayak lagi ngajak nonton ya?  Hahahaha…  Tapi itulah yang terjadi.  Kami nervous, gugup, tapi tetap maju sesuai rencana tanpa ada pertanyaan apa-apa lagi di kepala kami.  Segala gundah, tanda tanya dan sebagainya sudah musnah beberapa tahun lalu saat kami memantapkan diri untuk menjalin hubungan serius yang tujuan akhirnya ya pernikahan.

Kami beruntung, dan sadar sepenuhnya tak semua orang seberuntung kami. 

What I’m trying to say is… jika Anda sudah ada di dalam proses menjelang pernikahan, timbul pemikiran-pemikiran keraguan itu WAJAR adanya.  Orang boleh saja menilai Anda belum siap, menilai Anda masih cinta sama yang dulu atau bahkan menilai calon suami Anda sebagai manusia kurang berkualitas yang bisa menyebabkan Anda berperasaan tak menentu di detik-detik menjelang pengucapan janji setia… tapi saya mau tanya dulu: setelah menikah kehidupan siapa yang akan berubah? 

Kehidupan Anda ‘kan?   Bukan orang-orang itu.

Pernikahan itu bukan hal kecil, bukan pula hal yang mudah.  Apalagi di Indonesia, yang semacam punya ketentuan “menikah dengan seseorang sama saja menikahi seluruh keluarganya.”  Masa nggak boleh ragu barang sejam dua jam?  Tentunya boleh karena seperti kemerdekaan, keraguan dan kegalauan itu ialah hak segala bangsa.

Yang jadi masalah adalah jika keraguan dan kegalauan di menit-menit terakhir ini Anda ikuti lalu kabur dan ingkar dari komitmen yang sudah Anda buat dengan pasangan, keluarganya dan keluarga Anda.  Selama hanya berpikir-pikir, saya sih nggak melihat masalahnya.  Karena percayalah, ketika Anda sudah tampil cantik sebagai mempelai, dan melihat betapa gagah dan tampannya dia dengan baju pengantin prianya, Anda akan ingat kembali mengapa Anda menerima ajakannya membangun hidup bersama.  Dan saya berani memastikan Anda akan mendapat kembali keyakinan itu dan menjalani prosesi pernikahan dengan hati yang penuh.

Sebagai ilustrasi aja, inilah pertanyaan-pertanyaan yang biasanya timbul di menit-menit menjelang pernikahan (dan maksud saya bener-bener itungan menit ya, bukan hari, bukan bulan):

-          Am I doing the right thing?
-          Benarkah saya mau seumur hidup dengannya?
-          Bisakah saya setia seumur hidup dengan dia?
-          Apakah dia merasakan hal yang sama dengan saya?
-          Apakah dia akan meninggalkan saya suatu hari nanti?
-          Bagaimana jika pernikahan ini tidak berhasil?

Sekali lagi saya yakinkan pada Anda, punya pertanyaan-pertanyaan seperti ini di momen-momen menjelang mengucap janji setia itu TIDAK APA-APA.  Anda tak benar-benar ingin membatalkan pernikahan kok.  Tapi ingat, tak perlu mencari jawabannya dalam waktu 5 menit terakhir itu.  Kenapa?

Because some questions need a lifetime to get answered. 

Jadi, mendongaklah, pasang senyum terbaik dan ingat-ingat sekali lagi apa yang mengantarkan Anda sampai di prosesi suci pernikahan ini.  Jika ini keputusan Anda berdua dengan pasangan, maka pertanyaan-pertanyaan tadi akan terjawab namun butuh waktu. 

Jika bukan keputusan Anda dan merupakan paksaan pihak-pihak tertentu?  Selalu ada waktu untuk balik arah dengan dramatis dan kabur sempurna.

-Miund-

Mungkin weekend ini peru nyalon buat relaksasi *heuuh

Komentar

Felicity mengatakan…
Dulu sebelum bilang 'I do' saya sempet ada kuatir, tapi dengan doa dan keyakinan hati akhirnya yakin deh nggak salah pilih. Namanya menikah pasti maunya sekali dan abadi dan ini adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup pasti ada kekuatiran. Follow your heart...itu kuncinya sih buat saya and it works! :)
Anjani mengatakan…
thank u...iya kalo dengan pasangan sih InshaAllah sudah yakin,,cuma suka merasa takut dan cemas aja..kyknya perlu banyak doa dan mengingat Tuhan nih :)

thanks for your advice ;)

Postingan Populer