7 Hati, 7 Cinta, 7 Wanita

Abis nonton film ini..entah mau komen gimana, kalo ngeliat filmnya sih sepertinya memang ditujukan untuk mengangkat kisah penderitaan wanita karena lelaki. Tapi untungnya film ini tidak 100% memojokkan kaum lelaki, karena ada satu kisah dalam film ini bahwa tidak semua lelaki membuat penderitaan bagi wanita.

Inti dari cerita film ini yaitu kisah tujuh wanita yang memiliki latar belakang berbeda dan semuanya bertemu dalam satu titik ketika mereka datang ke rumah sakit dan berkonsultasi dengan seorang dokter kandungan. Kisahnya cukup menarik sampai membuat saya menangis *gak penting banget*. Silahkan menonton jika penasaran, saya cuma bisa menarik beberapa kesimpulan dari film ini:

1. Kalo punya anak perempuan memang harus dijaga dan dididik secara relijius jangan sampai terlibat pergaulan bebas. (kisah anak SMP yang hamil di luar nikah)
2. Kalau jadi istri jangan terlalu galak sama suami sampe suaminya bosen dan diam-diam malah menikah lagi dengan wanita lain (kisah istri yang ingin punya anak laki-laki dan ternyata suaminya malah menikah lagi diam-diam dengan wanita gendut)
3. Masalah PSK, nah ini masalah sosial yang memang tidak mudah diselesaikan. Solusi masalah ini menurut saya bisa kita lihat dari beberapa sisi:
1. Meningkatkan kualitas perekonomian yang bisa dilihat dari tersedianya lapangan kerja yang banyak dan memberika pilihan bagi wanita untuk memilih pekerjaan yang lebih baik. Kalau kita memiliki banyak peluang lapangan kerja yang lebih baik, masalah ini paling tidak bisa diatasi.
2. Jika kondisi pertama tidak bisa direalisasikan maka yang bisa kita lakukan adalah menjadi agen perubahan dengan menciptakan lapangan kerja itu sendiri. Misalnya, memberikan pelatihan bagi PSK untuk menjadi wirausaha. Untuk memulai wirausaha ini kita bisa melakukan beberapa hal misalnya: memberikan latihan berupa keterampilan yang tentunya bersifat sukarela, memberikan pinjaman lunak, atau bekerja sama dengan bank untuk memberikan pinjaman lunak. Akan tetapi mungkin masih ada kemungkinan bahwa PSK tidak mau dengan tawaran ini. Intinya, paling tidak kita memulai sesuatu dengan niat yang baik dan tentunya dengan strategin komunikasi yang bisa meyakinkan mereka.

Menurut saya pribadi, kedua hal ini merupakan solusi yang mungkin saja bisa dilakukan untuk mengurangi jenis pekerjaan itu. Saya tidak setuju dengan cara-cara seperti penutupan langsung lokalisasi yang mana menurut saya merupakan jalan pintas dari pada suatu kebijakan tanpa melihat akar masalahnya.

Kalo melihat film ini saya jadi sadar bahwa saya masih perlu berkontribusi untuk meningkatkan kualitas perempuan Indonesia. Bagaimana meningkatkan kualitas perempuan Indonesia bisa dari peningkatan pengetahuan itu sendiri. Mungkin suatus saat saya bisa memberikan ilmu yang saya miliki (karena latar belakang pendidikan saya ekonomi manajemen, mungkin saya bisa memberikan pengetahuan tentang kewirausahawan). Saat ini ilmu saya masih kecil, tapi InsyaAllah saya berharap suatu hari saya bisa merealisasikan niat ini. Amin

At least kalo saya bisa membuka peluang pekerjaan bagi banyak wanita Indonesia, suatu saat tidak ada lagi wanita Indonesia yang dikirim ke luar negeri buat menjadi pembantu dan dilecehkan oleh orang asing. Amiin..semoga saja suatu saat mimpi saya terwujud.

Komentar

Feranisa Prawita Raras mengatakan…
Amiin YRA, semoga Indonesia bs lebih baik. Ayo berjuang bersama!
Anjani mengatakan…
Amiiin rass...bener2 pgn banget bs mewujudkan hal itu..InsyaAllah yah innamal a'malu binniat
Anjani mengatakan…
Amiiin rass...bener2 pgn banget bs mewujudkan hal itu..InsyaAllah yah innamal a'malu binniat

Postingan Populer