Hijab

Perlu gue akui kalo lagi-lagi gue gak bisa fokus dalam bekerja. Instead of writing research paper for my Professior, I prefer to write article on my blog. Kali ini gw akan nulis tentang Hijab atau di Indonesia lebih populer dengan sebutan Jilbab. Sebenernya yang bener secara harfiah adalah Hijab dimana dalam bahasa Arab didefiniskan sebagai "Pakaian yang menututup seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan". Sedangkan, definisi Jilbab adalah Baju Kurung ( Baju terusan seperti gamis) and it does not include the head scarf. Gw juga paham tentang ini setelah ngobrol dengan seorang temen yang notabennya adalah seorang "native arabic speaker" berasal dari Aljazair (thanks to my Bro Belkacem who has explained me about this).

Sebenernya tulisan ini udah lama banget ingin gw tulis mengingat tulisan ini mungkin bisa memotivasi orang lain khususnya muslimah to wear "proper outfit". Perlu gw akuin kalo gw bukanlah wanita muslimah yang sempurna yang menggunakan hijab dengan sempurna. Well, kesempurnaan itu menurut gw juga sangat subjectif. Pertama apakah kesempurnaan berhijab itu berkiblat pada arab? atau dilihat dari konteks sifatnya misalnya dari segi kesederhanaan. Selama ini banyak orang yang terlalu mendikotomikan antara orang yang berhijab bagus dan tidak bagus, sesuai dan tidak sesuai. Sebagai contoh: ada yang mengatakan kalo wanita muslimah tidak sesuai memakan celana, dan harus memakai rok karena menyerupai laki-laki. Hmm well, to be honest, menurut gw konsep menyerupai laki-laki itu konteksnya luas loh. Apakah dengan memakai celana panjang bisa disimpulkan itu menyerupai laki-laki? atau bagimana? sebenarnya masalah ini diluar konteks tujuan saya menulis artikel ini. Tapi bagi saya semua orang bisa berhijab sesuai dengan seleranya selama tetap konsisten pada kaidah tujuan berjilbab itu sendiri. Menurut saya tujuan berhijab adalah untuk tidak memamerkan keindahan tubuh kita sebagai perempuan kepada umum, bentuk kesederhanaan sebagai wanita, dan mencegah kita sebagai wanita muslim diganggu oleh lelaki. Semua pasti setuju, bahwa Islam sangat memberi kehormatan tinggi kepada wanita. Salah satunya adalah dengan perintah berhijab (QS: Al-Ahzab ayat 59) Source

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Asad

:

O Prophet! Tell thy wives and thy daughters, as well as all [other] believing women, that they should draw over themselves some of their outer garments [when in public]: this will be more con-ducive to their being recognized [as decent women] and not annoyed. 74  But [withal,] God is indeed much-forgiving, a dispenser of grace!

Malik

:

O Prophet! Enjoin your wives, daughters and the believing women that they should draw their outer garments over their persons. That is more proper, so that they may be recognized and not bothered. Allah is Forgiving, Merciful.

 See.. Allah memerintahkan kita untuk berhijab dengan tujuan baik bukan apa-apa, bukan simbol dari marginalitas kaum perempuan, bukan simbol diskriminasi kepada perempuan seperti yang banyak orang katakan (berdasarkan pengalaman penulis).

Tujuannya sangat lah baik
" this will be more con-ducive to their being recognized [as decent women] and not annoyed." 

Secara pribadi Alhamdulillah gw telah berhijab selama 7 tahun sejak tahun 2005. Apakah selama ini lurus-lurus saja tanpa hambatan? Tidak. Jujur, sejak kuliah di luar negri di negara dimana muslim bukanlah agama mayoritas dan lingkungan pergaulan yang sangat beragam, banyak tanggapan-tanggapan yang menurut saya godaan bagi saya. Tetapi Alhamdulillah, saya selalu berupaya kembali lagi ke Al-Quran dan melihat betapa indahnya perintah ini dimana tujuannya bukanlah buat keburukan kita sebagai wanita melainkan untuk mengangkat derajat dan kehormatan seorang wanita. 

Semoga artikel ini bermanfaat. :)

Salam